Visitors

Rabu, 03 September 2014

"Blind Is Not A Proper Midfielder!", Or Is He?

         
Daley Blind, Ajax Amsterdam



         Sudah sejak lama sektor gelandang tengah menjadi masalah bagi United. Kekurangan akan seorang ball-winner dianggap jadi salah 1 titik kekurangan bertahun-tahun ini. Apalagi saat musim 2013/14 usai, sektor gelandang benar-benar terekspos. Kurang energi, kurang kreatif, dan tak membantu pertahanan. Benar - benar mengecewakan. 
         
           Hingga akhirnya saat bursa transfer tiba, Ander Herrera dihadirkan untuk mengisi terutama kreatifitas dalam sektor gelandang. Angel Di Maria juga datang dengan energinya yang berlimpah. Tapi banyak orang beranggapan bahwa United masih kurang seorang gelandang bertahan. Gelandang bertahan yang ideal adalah gelandang yang bisa merebut bola lalu mendistribusikannya dengan untuk memulai serangan balik. Lalu datanglah Daley Blind, bek kiri kidal bagi Belanda di PD 2014.

          Karena Blind bermain sebagai bek kiri di PD 2014, banyak orang bahkan fans awam yang kebingungan mengingat klub sudah mendatangkan 2 bek kiri yang bermain dalam PD dalam diri Shaw dan Rojo. Namun perlu diperhatikan, meski Shaw adalah be kiri sejati, namun Rojo sudah 2 musim ini adalah bek tengah tangguh bagi klubnya, Sporting Lisbon.

         Blind sendiri adalah gelandang bertahan bagi Ajax musim lalu, dan meraih penghargaan Pemain Terbaik Eredivisie 2013/14. Prestasi yang terasa makin istimewa karena Eredivisie punya reputasi berkat pemain-pemain menyerang. 

           Akhirnya dengan menggunakan aplikasi dari squawka.com, saya memutuskan untuk membandingkan Blind dengan Vidal dan Strootman, 2 gelandang yang diharapkan kedatangannya oleh banyak fans United. Dalam pembandingannya, saya menggunakan rata-rata per pertandingan agar objektif sebab jumlah bertanding mereka tidak cukup berdekatan. Selain itu, variabel yang digunakan kebanyakan dalam hal bertahan karena untuk peran gelandang yang menyerang United sudah mendatangkan Ander Herrera dan Angel Di Maria.
           

Blind vs Vidal vs Strootman
credits: http://www.squawka.com/comparison-matrix

            Dapat dilihat bahwa Daley Blind memiliki poin total tertinggi dari ketiganya (seperti yang diharapkan dari pemain diliganya), tapi mari kita lihat detil per variabelnya.

           Blind unggul dalam duel udara (1,52), rata-rata jarak operan (18,48), merebut bola/intersepsi (2,62), dan kartu akibat pelanggaran (0,10). Vidal unggul dalam hal tekel (3), cukup mencolok dibanding Blind (2,21) dan Strootman (2,20). Namun dengan total poin tertinggi, unggul dalam banyak variabel, dan harga relatif murah, pembelian Daley Blind bisa dianggap kesuksesan besar bagi United. 

          Manchester United mungkin tidak mendapatkan pemain yang bisa melakukan aksi solo fantastis, tapi mereka mendapatkan pemain yang akan meningkatkan performa rekan-rekannya. Daley Blind adalah gelandang yang pantas dan tepat bagi kebutuhan United saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar