Visitors

Senin, 22 Oktober 2012

Ronaldo dan Messi, Dalam Segala Sisi


            Dua pemain terbaik dunia yang muncul dalam 1 generasi sangat jarang terjadi, bahkan Pele dan Maradona  terpisah  waktu yang sangat jauh. Soal popuaritas, Messi unggul, secara telak. Entah kenapa (hampir) semua orang memandang Ronaldo sebagai diver, tukang dandan yang bisa main bola, congkak, angkuh, dan arogan. Sedangkan Messi dipandang tanpa cela, ia adalah Si Jenius, sopan, rendah hati, Pemain Terbaik Saat Ini, dan Calon Terbaik Sepanjang Masa. Sejujurnya, keduanya merupakan bakat besar yang sama-sama berkembang pesat dan seperti 2 alien diantara jajaran terbaik bumi. Teknik dan gaya main mereka sangat berbeda, itu jelas, tapi tidak akan menghentikan orang-orang untuk membandingkan keduanya.



  Messi yang "sempurna" pribadinya, citra berlebihan?
          Messi besar bersama Barcelona, klub dengan citra akademinya dan “penentang penguasa”. Kita semua tahu orang lebh tertarik dengan “penentangan terhadap penguasa arogan”, dan akhirnya perkembangan Messi membuatnya lebih disukai orang. Meski kini El Barca merupakan klub sukses yang nampak arogan dan dipenuhi intrik juga berbagai tuduhan (tim para aktor, tim membosankan, dibantu wasit) dan julukan negatif (contoh: UEFAlona), namun citra sudah tertanam. Sedangkan Ronaldo berkembang di Portugal, Inggris, dan kini Spanyol. Ia merupakan pemain terbaik EPL dan dunia saat masih disana, ia mendapat kejayaan dengan susah payah disana. 



Ronaldo & Messi,  2008
     Namun kebanyakan orang memandangnya sebagai pemuda yang menghilangkan jerawat, merapikan gigi, juga menata rambutnya demi penampilan. Ditambah hubungannya dengan supermodel Irina Shayk membuat orang makin menyerang kehidupan glamornya. Kenyataannya, Cristiano adalah sosok atlet sejati yang tidak pernah mabuk, disiplin, dan mempunyai badan atletis yang memang dimanfaatkannya dalam pertandingan. Pernahkah anda melihat Ronaldo mengoper bola lambung ke rekannya dalam 1 sentuhan dengan punggungnya? Selain butuh kontrol prima, Ronaldo juga tidak nampak butuh usaha keras untuk melakukannya, menunjukkan badannya yang “jadi” bukan sekedar alat pemesona perempuan.
          Namun dalam gaya permainannya yang eksepsional dan jadi andalannya, hal itu juga menjadi kelemahan Ronaldo. Hal yang sering kita lihat adalah ia berlari-dilanggar-jatuh-tendang. Ia jarang mengoper saat menyerang, dan membuat permainan nampak terputus-putus. Ia butuh ruang besar untuk eksploitasi kecepatannya, dan akan terjatuh saat tersenggol sedikit saja. Bukan berarti ia adalah diver, tapi bayangkanlah sendiri saat anda lari dalam kecepatan tinggi seperti Ronaldo dan fokus menyesuaikan langkah dengan bola, senggolan akan menganggu keseimbangan, bahkan dengan badan atletis sekalipun. Tubuh atasnya lebih berat dan kakinya panjang, itu penyebabnya. Orang menonton dirinya yang kurang indah, sekalipun torehannya eksepsional , 157 gol dalam 154 pertandingan bersama Real Madrid.
          Messi membuat orang seperti menonton orkestra, lari-berkelit-oper-tendang. Ia tidak butuh ruang lebar karena bola menempel di kakinya. Ia pendek, kakinya melengkung, membuatnya tidak mudah dijatuhkan. Tendangannya halus namun mematikan, freekicknya akhir-akhir ini juga hebat.  Ia bukan Xavi yang mengatur segalanya, namun jelas yang paling menonjol saat menyerang. Sekali lagi, dirinya bisa seperti sekarang ini karena aliran bola tanpa henti yang menuju padanya, dan gaya main klubnya. Gaya mainnya terbantu gaya Barca, meski tim ini sebenarnya mulai dilabeli membosankan karena bola sering hanya berputar di setengah permainan lawan, tapi sulit masuk gawang. Saat sudah di depan gawang seringkali bola dioper untuk diolah kembali ke belakang. Namun yang jelas, Messi membuat lebih banyak operan, dan lebih sering menyelamatkan timnya (Messidepedencia?). Ia juga baru mencatat rekor dengan 73 gol level klub pada musim lalu. Tidak hanya hebat di lapangan, dirinya juga berhasil membangun citranya dengan rona bocah malu-malunya di tiap acara penghargaan yang nampak dilatih.
          Musim lalu Real Madrid juara La Liga, disaat Barcelona gagal di Champions League, dan liga. Ronaldo mencetak gol kemenangan di Camp Nou. Supercopa juga dijuarai Madrid. El Clasico pertama liga musim ini berlangsung di Camp Nou, berakhir 2-2, karena gol-gol Ronaldo dan Messi. Keduanya nampak seimbang di pertandingan ini, namun patut diperhatikan bahwa Ronaldo menjadi pemain pertama yang mencetak gol di 6 Clasico secara berurutan. Messi yang sebelumnya punya pamor pencetak gol Clasico, mulai tersaingi kini.

Awal masa Ronaldo "memunggungi" Messi?

          Ballon D’Or musim ini condong dimenangi Ronaldo. Gelar yang dirainya lebih elit, dan perannya penting. Messi memang masih menggila, tapi tidak adil dan wajar ia kembali memenangi gelar ini. Barcelona-nya bisa dibilang gagal musim lalu. Jikapun bukan Ronaldo, Casillas pantas mendapatkannya karena gelar liga ditambah kepepimpinannya dan aksi-aksinya yang berhasil membuat Spanyol juara Piala Eropa musim panas lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar