Visitors

Rabu, 05 Desember 2012

FOKUS: Wayne Rooney

Rooney, PFA Player of The Year 2009-10

               
                 Pemain paling vital bagi United, kapten masa depan United dan Inggris, dan pemain paling berbahaya di Inggris. Rooney masih menyandang predikat-predikat tersebut, namun beberapa predikatnya nampak terancam. Di United, gol-gol mengalir dari van Persie, dan dirinya mulai digeser ke tengah, karena sosok-sosok striker berkelas United. Jika fit, salah satu posisi starter hampir pasti menjadi miliknya, namun dia bukan lagi ujung tombak. Jumlah golnya menurun jauh.





                Pemain 27 tahun ini adalah andalan United setelah kepergian Cristiano Ronaldo, ia berkembang sesuai harapan. Pada musim 2009-2010 ia mendapat musim terbaiknya, ia adalah pusat permainan. Permainan United lebih hidup, dan gol lebih banyak dengan kehadirannya. Musim itu ia mencetak 34 gol, pemain terbaik Liga Inggris, menjadi  (calon) pemain terbaik ke-3 dunia setelah Cristiano dan Messi, namun tekel dari belakang Schweinsteiger mengubah segalanya. Ia cedera, Berba tidak bisa menggantikannya dan United menurun. Namun musim terbaik ini sendiri dinodai tindakannya yang meminta kenaikan gaji signifikan dan transfer. Masalah akhirnya selesai dan ceritanya berlanjut seperti yang tadi diceritakan.
                Mundur lagi ke masa-masa duetnya dengan Ronaldo. Bersama-sama dua pemain muda ini  memesona di Inggris. Awalnya keduanya setara, namun kemudian sejak 2007, Ronaldo berkembang pesat. Membuat Rooney bergeser ke sayap kiri karena kebebasan yang diberikan pada Ronaldo. Gelar liga juga didapat berturut-turut pada 2006-2007 sampai 2008-2009.

Rooney-Ronaldo, masa-masa jaya di United

                Kembali ke musim ini, dimana dia bukan lagi ujung tombak United. Permainan tetap inspiratif, namun pada beberapa pertandingan dia juga terlihat frustasi. Salah satu penampilan terbaiknya musim ini adalah saat masuk di babak ke-2 melawan Tottenham. Begitu masuk, dia mengubah pertandingan yang tadinya dikuasai Spurs, dan beberapa kali mengancam gawang Friedel. Namun seperti tadi sudah dibilang beberapa penampilannya terlihat frustasi, paling terlihat saat pertandingan melawan West Ham. Dirinya beberapa kali menembak dari jarak jauh, untuk menambah digit gol yang sangat minim.
                Beberapa saat belakangan memang tidak mengenakan bagi dirinya. Setelah sempat di jajaran top pada musim 2009-2010, levelnya menurun. Dirinya jelas masih di level atas, namun bukan lagi 3 besar, atau 5 besar terbaik dunia. Suka tidak suka, Rooney memang bukan lagi di level Cristiano, Iniesta, atau Messi. Sejujurnya, kemungkinan dirinya melewati rekor gol Sir Bobby Charlton di United dan Inggris akan menjadi lebih sulit karena situasinya saat ini. Namun, semua fan dirinya, termasuk saya, pasti mengharapkan perbaikan performa darinya. Dan mengantar United mendapat gelar-gelar.
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar