De Rossi
tampil baik dalam 2 laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2014 melawan Armenia
dan Denmark. Dalam tempo 5 hari, ia mencetak 2 gol.
|
De Rossi & Osvaldo, Italy |
Sebuah pencapaian yang
cukup gemilang untuk seorang jangkar
yang sering berkutat di sisi defensif. Meski begitu, tetap saja bukan jaminan
dirinya akan bermain membela AS Roma di giornata 7, melawan Genoa. Dibawah
asuhan Zeman, permainan De Rossi tidak begitu baik, padahal peran jangkar yang
diembannya sangat sentral untuk transisi menyerang-bertahan tim, juga untuk
memenangi bola. Malahan, ketika Zeman tidak memainkan De Rossi, Roma justru menang
melawan Genoa.
Menurut Zeman,
peran De Rossi di squadra nazionale terlalu bebas, tidak sesuai dengan
keinginan sang pelatih di klub. Meski sama-sama berposisi di antara 3 gelandang
di Italia ataupun Roma, namun ada perbedaan mendasar bagi De Rossi. Selain
peran lebih bebas di timnas, orang yang berada di depan De Rossi adalah
Montolivo, sedangkan di Roma ada Totti. Montolivo berposisi asli gelandang,
bahkan jangkar, sehingga sisi ofensifnya juga tidak besar. Montolivo dapat
meng-cover perannya saat De Rossi bergerak mobile.
Di Roma, Totti adalah pemain fantasista,
seseorang yang dapat menjadi trequartista,
ataupun penyerang. Pemain dengan naluri menyerang tinggi yang akan kesulitan
jika sang wakil kapten klub ibukota maju menyerang. Perbedaan besar karakter 2
pemain inilah salah satu yang menyulitkan dirinya.
|
De Rossi & Zeman, AS Roma |
Namun meski De
Rossi bukan lagi pilihan otomatis di klub, tifosi
nampak tidak menentang allenatore.
Mereka tidak menuntut pemecatan Zeman atas hal ini dan tetap menaruh
kepercayaan padanya. De Rossi harus segera sadar perannya di klub yang tidak
sekrusial di timnas, ia harus segera
membenahi penampilannya. Hal ini sendiri dipastikan membuat beberapa klub makin
tertarik atas jasa pemain yang gemilang di Euro 2012 ini. Manchester United,
City, dan PSG akan memantau perkembangan kondisinya di Roma.